Kesehatan / Uncategorized

[BIAS] Imunisasi HPV dan Kegelisahan Orang Tua

imunisasi hpv

Imunisasi dan Kegelisahan.

Masih ingat dengan peristiwa vaksin palsu pada pertengahan tahun ini? Saat kali pertama fakta ini terkuak, antipati terhadap pemerintahlah yang kemudian dirasakan. Kok pemerintah bisa kecolongan ya? Kenapa vaksin palsu bisa lepas dari sensor pemerintah? Kenapa pergerakan para oknum-oknum ini tidak tertangkap oleh radar pemerintah? Dampaknya tidak hanya berbahaya bagi kesehatan anak-anak di negeri ini saja, tapi juga mempengaruhi psikologi para orang tua.

Namun, seiring waktu keriuhan kasus vaksin palsu itu pun mulai memudar. Dulu, perkara pemalsuan ini sempat menduduki tangga teratas surat kabar. Kini, popularitasnya tenggelam oleh berita-berita kekinian yang lebih menjual. Oknum-oknum pemalsu vaksin boleh saja sudah ditindak oleh pihak berwenang. Sayang, kegelisahan yang ditimbulkan masih membekas hingga sekarang.

Imunisasi HPV dalam Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Oktober, 2016. Saya memperoleh surat dari sekolah putri sulung saya. Perihal Imunisasi HPV yang akan diadakan dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Surat tersebut disertai selembar flyer dan satu buah buku saku. Jujur, sebelumnya saya tidak mengetahui mengenai HPV ini. Buku saku memberi saya informasi yang saya butuhkan. Saya menjadi paham tentang beberapa hal. Di antaranya mengenai :
KLIK LINK INI BILA KAMU TENGAH MENCARI PETUALANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BINATANG PURBA.

Kanker Serviks

Di skala dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks. -Data estimasi proyek globocan tahun 2012 oleh International Agency for Research on Cancer(IARC)-

Apakah kanker itu?

Kanker adalah kondisi penyakit dimana sel-sel yang tidak normal membelah tanpa terkendali. Akibatnya dapat menyerang jaringan tubuh lain. Sel kanker bersifat ganas dan dapat menyebabkan kematian. Kanker masih berada di peringkat teratas dalam daftar penyakit nan mematikan. Jenisnya pun beragam, tergantung bagian tubuh mana yang diserang oleh sel-sel tidak normal ini.




Lalu, apakah yang dimaksud dengan kanker serviks?

Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian terendah leher rahim yang menonjol ke puncak vagina. Semua wanita beresiko terkena kanker serviks. Wanita yang aktif secara seksual memiliki peluang lebih besar terkena kanker serviks. Menurut hasil penelitian, hampir 100% kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe 16 dan 18 menjadi penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia.

Dari 10.000 orang wanita di Indonesia, 2 di antaranya akan menderita kanker serviks. -Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013-

Setiap harinya ada 26 wanita yang meninggal karena kanker serviks. -GLOBOCAN DATA 2012.WHO-

HPV sendiri adalah sekumpulan grup virus yang menginfeksi manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa (lapisan dalam kulit). Jenis virus ini banyak sekali. Diperkirakan ada sekitar 100 tipe HPV yang telah berhasil diidentifikasi. Selain sebagai pemicu kanker serviks, HPV menjadi sebab timbulnya kutil pada permukaan kulit. Penularan HPV dapat melalui vagina, dubur (anus), mulut, hubungan seksual dan sentuhan melalui kulit lainnya.

Saya merasa cemas saat menemukan data dan fakta di atas. Tapi, bukankah tiap penyakit selalu memiliki penyebabnya? Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus HPV, yaitu :

1. Menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia terlampau dini (kurang dari 20).
2. Berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan seks dengan sembarang lelaki.
3. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul.
4. Perempuan yang melahirkan banyak anak.
5. Perempuan perokok mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar terinfeksi virus HPV. Dan perempuan perokok pasif memiliki risiko 1,4 kali lebih banyak.

Jika penyebab kanker serviks sudah ditemukan, lantas bagaimana cara mencegahnya?


Selain menghindari lima hal yang saya sebutkan di atas, Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan upaya pencegahan primer kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV dengan Imunisasi HPV.

Keberhasilan pencegahan kanker serviks karena HPV tipe 16 dan 18 melalui imunisasi dapat mencapai 100% jika diberikan sebanyak dua dosis. Yaitu pada saat anak perempuan berusia 9 s/d 13 th. –Dobson S et al JAMA. 2013:309:1793-1802–

Bagaimana cara mendapatkan imunisasi HPV ini? Berapakan biaya yang perlu dikeluarkan?

Kabar baiknya adalah melalui program BIAS pemerintah akan memberikan imunisasi HPV gratis untuk siswi kelas 5 dan 6 SD/MI dan yang sederajat baik negeri maupun swasta.

Saya tidak tahu pasti berapa biaya yang disematkan untuk sekali imunisasi HPV. Ada yang menyebutkan satu juta, ada pula yang menyebutkan lebih dari satu juta. Tapi yang jelas nilai-nilai yang saya dapatkan cukup terbilang mahal bagi saya. Adanya program dari pemerintah ini sangat membantu keluarga-keluarga Indonesia yang memiliki anak perempuan dengan rentang usia 9 s/d 13 th.

Memangkas Kegelisahan

Kasus pemalsuan yang kerap terjadi di negeri ini membuat saya khawatir terhadap beberapa hal. Salah satunya imunisasi. Di awal saya enggan menerima tawaran imunisasi dari pihak sekolah. Ragam sebab yang membuat saya bertindak demikian. Dihadapkan oleh data-data nan menakutkan, saya kembali berpikir, apakah tindakan melarang buah hati untuk diimunisasi sudah tepat? Karena pemalsuan vaksin terjadi justru di beberapa rumah sakit milik swasta.
GARA-GARA MUKIDI, ORANG DATANG BERDUYUN-DUYUN.
Saya pun mencoba memangkas kegelisahan dengan banyak bertanya keberbagai pihak. Dari situ saya menemukan, kegelisahan tak hanya milik saya. Jika pada akhirnya semua siswi kelas 5 mendapat imunisasi. Bukan berarti kegelisahan telah sirna. Tapi masih ada sepotong kecil yang tersisa. Saya hanya bisa berharap, semoga segala macam jenis pemalsuan dapat dilenyapkan selama-lamanya.

Tabik.

18 Comments

  1. Pemberian vaksin HPV ini hanya untuk anak-anak atau bisa untuk orang dewasa, Mba?
    Saya ikut merasakan kegelisahannya Mba Nita. Tapi mungkin dengan kita berpikir positif bahwa pihak kementerian kesehatan akan menjaga sebaik-baiknya vaksin yang diberikan, mungkin akan mengurangi kegelisahan kita, aamiin.
    Btw, dulu saya juga mendapat imunisasi cacar 2 kali di SD, alhamdulillah berhasil ^_^.
    Semangat Mba..

    1. setahu saya pemberian vaksin HPV ini akan maksimal manfaatnya bila imunisasi dilakukan dalam rentang usai 9 s/d 13 tahun. jumlah pemberian dosis ada yang menyebutkan dua tapi ada juga yg menyebutkan tiga. utk program bias sendiri, pemerintah memberikan vaksin gratis sebanyak dua kali.

      saya juga dulu dapat imunisasi mb, kegelisahan ini ada di masa-masa sekarang. itu pun lahir dari rs-rs milik swasta. Belajar dari kasus pemalsuan, justru saya melihat rs milik pemerintah jadi lebih terjaga keaslian vaksinnya. tapi gak tau juga. semoga saja. 🙂

  2. mudah2an vaksin gratis ini berlaku di semua sekolah ya mba
    saya yang uda berumur aja juga kepengen divaksin kanker serviks. soalnya risiko terbesar kan justru ada di usia 30 ke atas kan ya?

    1. menurut info swasta dan negeri memiliki kesempatan yang sama mb. tapi pada prakteknya seperti apa, saya kurang tau. 🙂

      iy, pada usia itu dan aktiv secara seksual.

  3. Bukannya di paket imunisasi wajib yang harus diterima anak sampai usia 4thn ada ya imunisasi hpv? Cmiiw… lupa juga sih. Tapi kok kaya gak asing denger imunisasi hpv.
    Anakku udah 2x dapet imunisasi dari sekolahnya. Bukan hpv tapi.

    1. HPV gak ada di imunisasi yg wajib mb, mungkin hepatitis B y? kemaren di sekolah anak saya, HPV ditujukan khusus siswi kelas 5. krn imunisasi HPV diberikan pada usia 9 s/d 13 th.

  4. Oh jadi vaksinnya itu bisa dimulai dari usia pra-remaja ya, mba. Bagus banget ya kalau campaign-nya bisa diadakan gratis di sekolah, jadi semua anak bisa dapat.

  5. Selamat siang Mbak,
    Salam kenal saya Sukmadewi. Videonya sangat menarik. Apakah boleh saya menayangkan video tersebut untuk tujuan pembelajaran? Terimakasih sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *