Sebuah undangan hadir dalam kotak selulerku. Dia ada karena keikutansertaanku dalam champaign yang diselenggarakan oleh OpenSnap.
Dalam tulisanku yang ini beberapa gambar makanan berhasil kuabadikan dalam jepretan kamera sakuku nan sederhana. Membidik hanya berdasarkan feel tanpa adanya trik-trik fotografi yang mumpuni. Berbekal tulisan tersebutlah kuberanikan diri untuk turut serta dan melihat seperti apa sich food blogger gathering itu. Dan dari situlah kini aku sedikit lebih paham harus seperti apa bila ingin menjadi seorang foodie blogger.
Beberapa hal yang berhasil kutangkap adalah bahwa makanan tidak melulu tentang rasa. Penyajian menjadi penting ketika dihadapkan kepada seorang food blogger. Dan cara menyuguhkannya ke dalam sebuah foto menarik itu pun tak mudah. Tak hanya sampai disitu saja tantangan yang diberikan untuk seorang food blogger. Bila foto sudah berbicara maka kini tulisan melengkapinya menjadikan tampilannya sempurna dan menawan.
Seorang food blogger dituntut harus memiliki teknik-teknik pengambilan gambar yang jitu dan kepiawaian permaianan kata nan ciamik dalam mengungkapkan rasa yang tersembunyi dibalik setiap gigitan pada sebuah makanan.
Bagi food blogger handal tentu kedua hal tersebut bukan masalah. Jam terbang yang tinggi dalam berwisata kuliner menjadi “bekal” bagi lidah-lidah mereka dalam merasakan kenikmatan yang disajikan dalam sebuah makanan. Didukung pengetahuan dalam membidikkan mata kamera ke makanan yang tersaji menjadikan seorang food blogger tampak lebih profesional. sempurna dan keren. Setidaknya itu yang saya lihat ketika berjumpa dengan orang-orang yang memang sudah lama berkecimpung dalam dunia blog dan bersinggungan dengan makanan.
Luc Bar & Grill Jakarta
Luc Bar & Grill menjadi tempat berkumpulnya para tamu undangan dari Indonesia Food Blogger (IDFB) ini menyambut kami dengan hangat meski kedatangan kami diiringi dengan sedikit guyuran hujan. Di dalam telah menunggu beberapa tamu undangan. Kukira hanya sedikit blogger yang hadir. Ternyata Luc Bar & Grill penuh sesak oleh blogger.
Acara belum dimulai. Makanan sudah dapat dipesan. Di sini aku memesan Fetucine Salmon Gamberi sebagai makanan utama, Apple Strudle dessert yang kupilih, dan Green Eyes untuk mocktail yang menemani santap siangku.
Siap memesan, aku pun kembali larut dengan keriuhan yang ditampilkan. Pada kesempatan ini panitia mengumumkan siapa saja pemenang dari campaign yang diadakan oleh OpenSnap lalu. Sayang, aku bukan salah seorang yang beruntung. Namun itu tidak masalah karena berada di tengah-tengah blogger foodie menambah wawasanku mengenai niche blog satu ini. Pertemanan pun sedikit bertambah. Aku jadi kenal dengan perempuan-perempuan muda yang penuh dengan kreativitas. Novi, Liza dan Lia mereka jauh lebih muda dariku. Tapi wawasan mereka tentang jepret menjepret jauh di atasku.. 🙂 .. Lalu ada mbak Rika dengan putri kecilnya. Ah, tidak sia-sia datang ke food blogger gathering karena banyak sekali manfaat yang kudapat.

Siang kian riuh dengan lomba yang kembali diselenggarakan untuk para tamu undangan. Yaitu mengabadikan Bistecca Con Salsa Funghi melalui bidikan mata kamera para blogger. Aturan mainnya yaitu dengan membentuk sebuah tim yang beranggota minimal lima orang. Mereka harus berkerja sama dalam mengatur tata letak, pencahayaan, atau apa pun agar menghasilkan foto yang menarik. Properti Luc Bar & Grill pun bisa digunakan untuk dijadikan pelengkap, latar atau apa pun. Saat lomba berlangsung, Luc Bar & Grill segera berubah menjadi studio-studio mini yang tersebar di banyak titik. Pokoknya mah seru.

Fettucine Salmon Gambire adalah salah satu jenis pasta yang ditawarkan oleh Luc Bar & Grill. Fettucine (pasta) diolah bersama salmon asap, udang lalu diberi saus krim. Sepasang garlic bread menjadi pendamping menu utamaku. Menyantapnya dalam kondisi dingin tidak mengurangi kelezatan yang membungkus fettucine salmon gambire. Apalagi bila disantap saat pasta masih hangat. Hm… pasti akan lebih terasa nikmatnya… Oya, fettucine ini dingin bukan karena penyajiannya lho, tapi lebih karena aku yang terlampau telat menyikatnya. 😀
Selesai icap icip makanan ala-ala italiano, green eyes yang merupakan minuman sari buah perpaduan dari buah melon, kiwi dan delima dengan sedikit dicampur minuman bersoda ringan menjadikan santap siangku kian manis dan segar.

Kulirik kedua kawan semejaku. Kulihat Liza memesan Mac and Chesee Original dan Novi lebih memilih Risotto Sausage sebagai hidangan utama mereka. Kedua food blogger muda itu memilih makanan tersebut karena saling menyesuaikan kawan semeja mereka. Dengan begitu ketiga hidangan utama yang ditawarkan dapat disajikan di meja kami. Dan ini menjadi kesempatan bagi kamera-kamera kami untuk “melahap” ketiganya. 🙂


Acara hampir usai. Pemenang lomba foto kelompok pun telah diumumkan. Namun ada satu hidangan yang baru tersaji di penghujung acara. Desert pesanan kami. Untuk Apple Strudleku rasa kayu manisnya lebih mendominasi. Manis yang dihadirkan kurang begitu kusukai. Tapi kedua pesananku sebelumnya bisa menutupi hal ini.


Selesai menyantap desert, acara pun usai dan ditutup dengan sesi foto bersama. Terima kasih untuk IDFB dan OpenSnap yang telah mengundangku. Meski tak menang namun food blogger gathering-nya cukup menyenangkan. Terima kasih. 🙂
Haiii Mbak Elni. Seneng kemarin bisa kenalan dan satu tim 🙂
Tulisannya bagusss sekali hehehe
hai Lia… gitu juga dengan aku 🙂
hehehe… proses belajar ini
makasih udah mampir dimari 🙂
wah jangan nangis aya… cup cup..
kalo mau belajar bisalah itu 🙂