Kehamilan Nyaman bersama Aplikasi Teman Bumil

Peran Orang-Orang Terdekat di Masa-Masa Kehamilan Seorang Ibu

Bila bicara tentang kehamilan akan banyak kisah yang bisa saya sharing di sini. Dari nikmat yang tak terkira hingga nyeri tak bertepi. Sesaat bahagia menerpa, tak lama sedih datang menghantui. Namun satu hal yang pasti bagi saya adalah kehadiran suami mampu menenangkan emosi ibu hamil yang begitu mudahnya berfluaktif. Iya, betapa pentingnya peran suami di masa-masa kehamilan sang istri. Tak perlulah selalu ada ditiap waktu, cukup dengan mendengarkan keluh kesah ibu hamil saja, gundah gulana dapat sirna seketika.

Bila suami sudah menjalani perannya dengan baik, maka poin penting selanjutnya adalah dukungan keluarga. Yes, betapa esensialnya kehadiran keluarga pada fase-fase kehamilan seorang ibu. Bagi saya sendiri dukungan keluarga membuat kehamilan menjadi menyenangkan dan menenangkan. Dengan adanya perhatian dari keluarga diharapkan mampu meredam kepanikan-kepanikan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil.

Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca mewartakan bila kondisi mental ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin yang tengah dikandungnya. Ibu hamil yang memiliki emosi yang mudah labil cenderung melahirkan anak dengan kecerdasan emosi yang kurang baik. Kondisi ini kian diperparah bila dalam menghadapi situasi tersebut tidak didukung dengan perhatian dari orang-orang terdekat. Pengalaman mengajarkan kepada saya betapa pentingnya peran orang-orang teerdekat di masa-masa kehamilan seorang ibu.

Informasi Pendukung Seputar Kehamilan

Modali diri dengan pengetahuan yang cukup mengenai tahap-tahapan perkembangan janin.

Dulu, saat saya mengandung anak pertama, pengetahuan saya dan suami seputar kehamilan sangatlah minim. Bertanya kepada dokter menjadi momen yang dinanti-nanti. Tapi terkadang ada saja satu dua hal yang lupa untuk ditanyakan. Pada kondisi seperti itulah saya kerap diserang rasa khawatir akan perkembangan janin yang saya kandung.

Apalagi bila menyinggung mitos-mitos kehamilan yang berkembang di tengah masyarakat. Tak jarang kabar-kabar yang saya terima justru memunculkan kepanikan di dalam diri. Tapi saya tidak ingin terjebak arus informasi yang masih diragukan keakuratan datanya. Karenanya saya selalu membawa rasa cemas saya itu ke dokter kandungan. Sayangnya saat tiba waktu kontrol lagi-lagi ada saja hal-hal yang terlupakan. Gelisah saya pun akhirnya tak tuntas.

Pengetahuan dan pengalaman dikehamilan pertama sebagai modal ilmu dikehamilan kedua saya. Namun, celakanya pada trimester kedua di kehamilan kedua, saya dicurigai terkena herpes oleh dokter kandungan di daerah tempat suami saya bekerja. Kabar tak sedap ini membuat saya frustasi. Kian gencar mencari informasi di ranah maya, saya kian cemas. Pikiran-pikiran buruk pun silih berganti menghantui. Tapi apa daya pengetahuan saya tak cukup membendung kegelisahan yang saya alami.

Pada akhirnya kegelisahan itu pun saya larikan ke dokter kandungan di ibukota. Tak banyak yang bisa dilakukan selain melihat kondisi janin melalui pantauan USG. Secara kasatmata dokter mengatakan bila janin dalam kondisi baik-baik saja. Dan Alhamdulillah bayi yang saya lahirkan memang dalam kondisi baik dan sehat. Sungguh saya sangat bersyukur akan hal itu. Alhamdulillah.

Meredam Kegelisahan Ibu Hamil dengan Informasi Akurat

Kini saya tengah hamil anak ketiga. Usia sudah tak muda. Pengalaman pada kehamilan kedua membuat saya lebih berhati-hati dalam tiap fase kehamilan yang saya lalui. Saya akan segera mencari informasi di internet tentang kondisi apa pun yang saya alami pada kehamilan ketiga ini. Ada saja sedikit yang mengganggu pikiran maka tanpa segan jari-jari saya segera mencari tahu via internet. Yup, seiring perkembangan zaman internet menjadi solusi dalam memperoleh jawaban atas segala tanya.

Sayangnya kemudahan-kemudahan mendapat informasi ini justru membawa ketakutan tersendiri. Berita-berita yang saya dapat kerap memberi kesan-kesan yang menyeramkan dengan sumber yang tidak jelas. Sempat beberapa tempo saya tidak berani berselancar di dunia maya. Jika ada keluhan yang saya rasa, saya lebih suka bertanya langsung kepada dokter kandungan atau orang-orang terdekat saya. Karena jawaban dari mereka lebih condong menenangkan dari pada meresahkan.

Atas segala gelisah yang mendera, kini saya lebih selektif dalam menggali informasi seputar kehamilan. Nah, kebetulan situs www.guesehat.com membuat aplikasi Teman Bumil untuk memenuhi kebutuhan ibu-ibu hamil zaman now. Tepat pada tanggal 29 November 2017 lalu saya menghadiri undangan launching peluncuran aplikasi Teman Bumil ini. Bertempat di Ballroom Hotel Grand Hyatt Jakarta acara berjalan seru dan diliputi rasa antusias para peserta undangan. Saya akan mencoba mengkupas hal menarik apa saja yang saya dapat dari launching peluncuran aplikasi Teman Bumil ini.

Aplikasi Teman Bumil

Pada launching peluncuran aplikasi Teman Bumil tempo lalu dihadiri oleh beberapa nara sumber. Di antaranya Robyn Soetikno sebagai co founder dari aplikasi Teman Bumil itu sendiri, psikolog Ajeng Raviando. Dr. Ardiansjah Dara Sjafruddin, Sp. OG dan Sandra Dewi yang menjadi brand ambassador dari aplikasi Teman Bumil ini.

Menurut Robyn ide ini muncul dari bincang-bincang curhat kawan-kawannya mengenai kehamilan. Aplikasi ini hadir menjadi jawaban dari sedikitnya aplikasi kehamilan yang ada di Indonesia. “ Memang, saat ini banyak aplikasi kehamilan berbasis bahasa inggris yang dibuat oleh produsen dari negara lain. Namun, berapa banyak kontennya yang sesuai dengan budaya dan kondisi di Indonesia? Melihat kondisi tersebut, Teman Bumil hadir dengan konten yang sangat relevan dengan masyarakat dan budaya Indonesia” seru Robyn.

Pada kesempatannya psikolog Ajeng memberikan pandangannya mengenai ibu hamil. Menurut Ajeng dukungan pada ibu hamil itu penting banget karena kehamilan itu memiliki sejuta rasa. Selain itu budaya sebuah negara atau daerah mempengaruhi cara berpikir masyarakatnya. Sehingga kehadiran aplikasi Teman Bumil ini menjadi solusi bagi mamah-mamah muda Indonesia yang tengah menghadapi kehamilan pertamanya.

Aplikasi Teman Bumil ini didukung dengan sumber-sumber terpercaya seperti melibatkan peran dokter dalam memberikan informasi-informasi seputar kehamilan. Menurut Dr.Ardiansjah Dara Sjafruddin, Sp. OG tugas utama seorang dokter kandungan itu adalah menenangkan ibu hamil. Begitu pun dengan kehadiran aplikasi Teman Bumil ini diharapkan mampu memberikan ketenangan melalui fitur-fitur yang disediakan. Karena ibu hamil membutuhkan teman yang dapat mendampingi dan mengerti ditiap fase demi fase kehamilannya.

Fitur-Fitur Aplikasi Teman Bumil

Ada beberapa fitur yang ditawarkan oleh aplikasi Teman Bumil. Satu yang menarik adalah kita bisa mengetahui usia kandungan dengan menginputkan tanggal hari pertama haid terakhir. Di mulai dari sini beberapa fitur yang tersedia secara otomatis akan terhubung dengan usia kehamilan kita, seperti :

1. Checklist, Teman Bumil menyediakan to-do-list apa saja yang sebaiknya dilakukan ibu hamil selama kehamilannya.
2. Janin 360, pada fitur ini kita dapat mengetahui perkembangan janin sesuai usianya.
3. Agenda, seperti kisah saya di atas. Yaitu saat tiba waktu control ada saja tanya yang lupa diutarakan ke dokter kandungan. Fitur agenda menjadi asisten pribadi kita yang siap mengingatkan kita tepat pada waktunya.
4. Record Mums dan Janin, di sini kita dapat memantau perkembangan janin dan berat badan ibu.
5. Album, foto-foto USG dapat disimpan di sini.
6. Artikel, kita dapat menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan selama kehamilan.
7. Tips, pada fitur ini tersedia tip ringan yang pastinya bermanfaat bagi ibu hamil.

Dari fitur-fitur yang disediakan, aplikasi Teman Bumil siap membantu ibu hamil menjalani kehamilan dengan nyaman. Saya yang kini tengah mengandung anak ketiga saja sudah menginstal aplikasi ini. Yuk, bagi ibu-ibu yang tengah hamil jangan segan untuk mendownload aplikasi Teman Bumil ini sekarang juga. Dijamin aplikasi ini bisa menjadi teman yang menyenangkan selama masa kehamilan.