Di sebuah klinink yang berlokasi di Cilandak Timur, Jakarta Selatan, aku kembali mengikuti sebuah event yang ditujukan untuk blogger. Pada pertemuan kali ini hadir beberapa blogger perwakilan dari KEB. Diawali dengan sapaan, perkenalan dan beberapa pertanyaan, sharing shession pun dimulai.
“Pada usia berapakah gigi asli pada anak akan tumbuh?” Tanya dokter gigi nan cantik di depanku.
“Usia 8 sampai dengan 9 tahun dok.” Jawabku lekas setelah paham soal yang diajukan oleh sang dokter. Seingatku pada kisaran usia itulah gigi susu putri sulungku berganti rupa menjadi gigi tetap.
“Oke, saya kunci ya jawaban dari ibu.” Balas dokter cantik di hadapan kami.
Difa Oral Health Center (OHD)
Melalui perkenalan nan ringkas aku jadi paham bila Dita, Fina dan Widya adalah pencetus dari Difa Oral Health Center. Kata Difa pun didapat dari “ramuan” ketiga nama dokter-dokter cantik ini. Muda, cantik dan peduli. Sekilas seperti itu yang aku tangkap dari ketiganya.
Difa Oral Health Center bukan sekedar klinik gigi pada umumnya. Difa Oral Health Center mengklaim dirinya sebagai wadah pelayanan kesehatan yang mengupas semua hal yang berhubungan dengan rongga mulut. Mulai dari pemeriksaan lidah, air liur, mukosa pipi ( kulit pipi dalam), bibir, gusi, langit-langit mulut, dan tentu saja gigi.
“Fokus kami tidak hanya bagian gigi geligi saja. Tapi rongga mulut secara keseluruhan. Kami ingin kunjungan ke dokter gigi tidak hanya ketika gigi terasa sakit. Kesadaran dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi ini yang ingin kami tumbuhkan. Sehingga dokter gigi adalah partner bagi customer kami dalam menjaga kesehatan tubuh melalui pemeriksaan rutin kesehatan rongga mulut mereka,” terang drg. Widya lugas.
Bagian lain yang menarik dari klinik ini adalah pelayanan kesehatan ditujukan untuk semua lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi pada golongan tertentu. Sampai di titik ini pembahasan kian menarik ketika drg. Widya sedikit menyoal perkara orang-orang yang termarginalkan karena sebuah penyakit. Seketika pikiranku pun menerawang kepada mereka yang divonis menderita penyakit menular. Hadirnya Difa Oral Health Center di dunia kesehatan menjadi solusi bagi ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang ingin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut mereka.
Pengaruh Kesehatan Rongga Mulut Manusia Dewasa terhadap Anak
Kesehatan rongga mulut seseorang memberi dampak pada kesehatan rongga mulut pada anak.
Fakta pertama, kesehatan dan kebersihan rongga mulut seorang ibu ketika tengah mengandung akan mempengaruhi kondisi kehamilan dan janin. Infeksi dari rongga mulut dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran bayi prematur, dan kelahiran bayi dengan berat badan di bawah normal.
Fakta kedua, kuman-kuman yang ada di dalam lubang gigi manusia dewasa dapat menulari si kecil dan menjadi penyebab gigi berlubang pada buah hati. Salah satu penularan yang kerap terjadi adalah saat memberikan makan kepada buah hati. Dibanyak kasus memberikan makanan panas terhadap si kecil biasanya akan didinginkan terlebih dahulu melalui hembusan yang dikeluarkan oleh mulut si pemberi makan. Peniupan makanan inilah yang menjadi akses bagi kuman untuk menulari si kecil.
Pertumbuhan Gigi Susu dan Gigi Dewasa (permanen)
Pertumbuhan gigi susu antar kedua putriku berbeda. Putri sulungku gigi susu pertamanya tumbuh saat usianya 12 bulan. Sedangkan putri keduaku tumbuh saat usianya belum genap satu tahun. Memang keduanya tumbuh masih dalam batas waktu yang normal. Sayangnya ketika gigi susu pertama keduanya tumbuh aku tidak langsung memeriksakannya ke dokter gigi.
The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan kepada orang tua untuk memeriksakan gigi anak setelah gigi susu pertama tumbuh yaitu pada usia 6 hingga 12 bulan.
Memperkenalan dokter gigi lebih dini kepada si kecil membangun kedekatan dan rasa percaya terhadap dokter gigi. Karena hampir dibanyak kasus membawa buah hati ke dokter gigi bukan hal yang mudah. Kecemasan dan rasa takut terhadap dokter gigi yang menjadi penyebab utamanya. Bila hal ini berlangsung cukup lama dapat menurunkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Normalnya gigi permanen akan tumbuh saat anak berusia 6 s/d 7 tahun. Lantas bagaimana bila gigi dewasa ini tubuh di usia yang berbeda? Seperti jawabanku tentang pertumbuhan gigi dewasa putri sulungku yang tumbuh saat usianya 8 s/d 9 tahun. Penyebab yang dicurigai atas keterlambatan pertumbuhan gigi permanen putriku tersebut karena tidak terjaganya kesehatan dan kebersihan rongga mulutku saat anakku dalam kandungan.

Kondisi kehamilah pertama dan keduaku cukup berbeda. Pada masa kehamilan pertamaku, hampir selama sembilan bulan rasa mual plus muntah selalu membayangi hari-hariku. Melihat obat tak ayal muntah lekas membayangi, mencium harum sabun rasa mual menyergap seketika, tak hanya sampai di situ saja ketika terbersit niat untuk sikat gigi saja sudah bikin perasaanku mabuk diaduk.
Tidak begitu dengan kehamilan keduaku. Bila kehamilan pertama tak bisa makan tak bisa minum. Dikehamilan keduaku tiap melihat makanan terhidang selalu tandas tak bersisa, segala jenis minuman yang tersaji selalu habis diteguk. Harumnya sabun tak membuat hatiku galau. Sikat gigi tak jadi masalah. Kebersihan rongga mulutku pun lebih terjaga. Anak keduaku kini baru berumur 4 tahun.
Bila berkaca pada pertumbuhan gigi susu pertama kedua anakku maka apakah hal ini juga disebabkan karena kesehatan rongga mulut saat mengandung? Masalah ini lupa saya tanyakan ke drg. Widya . 😀
Kesehatan Rongga Mulut dan Kualitas Hidup si Kecil
Kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik dapat menurunkan kualitas hidup si kecil. Berikut dampak dari munculnya masalah kesehatan pada rongga mulut anak.
- Gangguan sosial
- Gangguan psikologis
- Gangguan fisik
- Gangguan mengunyah
- Sakit
- Penurunan konsentrasi
- Penurunan asupan nutrisi
- Penurunan prestasi sekolah
Agar kualitas hidup si kecil baik, maka jagalah kesehatan gigi dan mulut si kecil sejak dini, caranya :
- Mengajari dan membiasakan menyikat gigi 2 kali sehari, pagi (setelah sarapan) dan malam (sebelum tidur).
- Jangan melepas si kecil untuk menyikat gigi sendiri hingga usia SD.
- Gunakan pasta yang tepat untuk si kecil.
- Kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali.
- Beri makanan yang sehat pada si kecil hindari makanan yang menyebabkan gigi berlubang.
- Hentikan kebiasaan minum dengan dot ketika gigi si kecil pertama tumbuh.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut lebih baik tinimbang mengobatinya. Mengunjungi dokter gigi tidak hanya ketika kondisi gigi tengah sakit. Pemeriksaan rutin dapat mencegah masalah-masalah yang kerap terjadi pada gigi seperti gigi berlubang.
Kesehatan rongga mulut bisa menjadi parameter kesehatan bagian tubuh yang lain. Sakit kepala yang kerap muncul bisa jadi karena ada sesuatu pada gigimu. Jadi bila rongga mulut terjaga dengan apik sama saja menekan penyakit-penyakit lain untuk tidak muncul di kemudian. Dan Difa Oral Health Center mampu mengawal kesehatan rongga mulut kamu.

Difa Oral Health Center
Jalan Benda Raya no 98G. Cilandak Timur. Jakarta Selatan.
Tep: (021)7812317.
Whatsap/SMS : 081316506535.
Line: bit.ly/difaOHC
BBM : 5804B228.
Email :contact@difaohc.com
Anak ku baru berusia 3 tahun, 8 bulan. Namun sudah mengajak untuk dibawa ke dokter gigi. Katanya dia mau periksa gigi, karena giginya ompong. Gigi depannya memang rusak karena susu formula.
wah anaknya pandai berarti bu.. dia paham rongga mulutnya musti dijaga kesehatannya sejak dini.. salam buat si kecil .. 🙂
Akibat gigi setitik rusak tubuh sebelanga.
Penyebab kerusakan gigi emang bisa nyamber ke mana-mana. Jadi inget saya pernah pakai behel 3 bulan, itu ribet banget.
iy, sikat gigilah yang bener, itu saran dokter langgananku hehe… krn rajin sikat gigi tapi menyikatnya tidak tepat pun bukan jaminan kesehatan mulut bisa terjaga..
wah kita ketemu disini tapi belum kenalan yaa, hihihi. ga nyangka
iy mbak windah, udah beberapa kali ketemu tapi belum bertegur sapa :D..
insya Alloh lain waktu 🙂
Anak saya usia 2,5 tahun tampaknya sudah mulai ada sedikit keropos di gigi depannya, saya merasa kawatir nanti kedepannya. Bagaimana ini mba apa yang bisa saya lakukan, mengingat anak saya gampang2 susah sikat giginya, dia juga suka banget makan permen.
coba diperiksain ke dokter gigi, atau ke difa oral health center bisa juga 🙂 …
gigi pangkal dari semua kesehatan ya
gigi sehat, mulut pun sehat dan yang jelas keharumannya terjaga.. hehe…
Sepakat kesehatan gigi dan rongga mulut beneran penting bangeeet dan mempengaruhi stamina seluruh tubuh.
punya anak 3, punya 3 pengalaman nih. klo anak pertama krn masih belajar jd kurang maksimal perawatannya…yg ke 2 dan 3 better lah hahaha
thanks sharingnyaa
hihi tapi yang pengalaman anak pertama biasanya lebih special ya mbak… 🙂
Thank you for sharing mbaaak. . Lengkaap dan jelas banget. Jadi paham sekarang betapa pentingnya kontrol rutin ke dokter gigi sejak masa kanak”. Dulu orang tua saya belum tau ttg info seperti ini. Saya share ke kakak biar keponakan lebih terjaga kesehatan rongga mulut dan giginya salam kenal mbaaak
Sama-sama 🙂 . Turut senang klo artikel ini bermanfaat.
Salam kenal dari Enny di Jambi, mba ^_^
Sebagai calon emak yang lagi ngandung 7 bulan rasanya ini infomartif sekali. Makasih yaaa, meski nggak datang ke event seperti ini tapi bisa dapat ilmunya lewat blogpost ini. Keep writing and sharing, mba 🙂
Hai mbak Enny, salam kenal juga.
Wah, selamat ya untuk kehamilannya. Ini event lama mbak, karena info yang saya dapat rasanya memiliki manfaat bagi banyak orang, maka kembali dishare. 🙂
Aah iya bener, gigi itu penting sekali dijaga. Aku jg membiasakan anak2 tiap 6 bln sekali ke dokter gigi, jd mereka ga tkt k drg krn memang giginya ga sakit. Jangan kyk emaknya parno bgt klo dsrh k drg. *tutupmuka*
iya, bener mbak, takut itu salah satunya berasal dari rasa sakit yang dirasa. hihi, anaknya gak takut, eh, maknya yang ciut. 🙂
Anak saya paling takut kalo diajak ke dokter gigi. Selalu penuh drama dan air mata. Baru masuk ke ruang praktek aja, anaknya sudah nangis bombay. Makanya saya suka salut dengan anak2 yang berani ke dokter gigi
hihi sama dengan anak pertama saya itu, karena dulu saya tidak terlampau paham ttg kesehatan gigi dan mulut, jadi kakaknya telat dikenalkan dengan dokter gigi.
anakku genap 2,5 tahun… blm pernah ke dokter gigi, sepertinya penting ya diajarin ke dokter gigi biarpun gigi anakku aman2 aja
iy, meski kondisi anak gigi sehat ada bagusnya kunjungan ke dokter gigi tetap dilakukan, selain mengasah keberanian, kita juga jadi tahu kesehatan gigi dan mulut si kecil.
seadri kecil dibiasaakn untuk menjaga kebersihan mulut. Dan janagn banayk2 permen dan coklat. Aku dulu banyak makan permen saat ekcil dan giginay bermasalah sampai aku dewasa. Makanay aku tegas sama anak gak boleh banyak makan permen dan coklat, hanya kalau ada pesta atau hari raya dan ahsilnay samapi mereka besar gak pernah ke dokter gigi, beda sam a aku dari ekcil sudah langganan dokter gigi
makasih sharingnya mbak.. aku dulu waktu kecil kesehatan mulut dan giginya kurang diperhatiin sama ortu, jadi pas numbuh gigi permanen berantakan 😀
sama2 mbak. krn ortu2 jaman dulu minim informasi mb, beda sama mak2 masa kini. 🙂
Anaknya rajin banget ya mbak..dari dini udah pintar jaga kesehatan gigi…
harus diingetin trus sama maknya mbak 🙂