Simak Dulu Kisah Kami Ini.
2006 awal. Inilah dimulainya kehidupan rumah tangga saya. Di tahun ini putri pertama saya lahir. Masih segar diingatan saya seperti apa kondisi kami saat itu. Aura kebahagiaan terpancar jelas di wajah suami saya. Tak beda jauh dengan apa yang saya rasakan. Bahkan kebahagian mampu mengalahkan perihnya jahitan usai melahirkan. Tapi kondisi tersebut berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi kami saat itu. Pekerjaan tak punya, tabungan pun kami tak ada. Biaya melahirkan kami dapat dari pinjaman. Urusan makan dan pakaian hasil pemberian. Rasanya tak ada hari esok buat kami. Sungguh menyedihkan.
Seiring waktu taraf hidup keluarga kecil saya pun mulai berubah. Setidaknya tiap bulan rekening suami mulai terisi. Bahkan nilainya pun kian kemari kian membaik. Alhamdulillah. Namun ada satu hal yang serupa dengan kondisi kami di awal. Kami tak punya simpanan. Gaji habis begitu saja. Rupiah menguap entah ke mana.
Gaji sudah lumayan, ekonomi keluarga kok ya masih tampak menyedihkan. Ini tak bisa dibiarkan. Kian waktu, harga-harga bukannya kian bersahabat. Justru kian mencekik. Tak pandai mengatur arah rupiah, bisa-bisa kami mati berdiri. Maka langkah-langkah revolusioner dibutuhkan dalam mengatur keuangan kami. Kami ubah strategi. Haluan segera dialihkan. Cara-cara jitu mulai dibidikkan. Ragam investasi menjadi sasaran. Masa depan? Kami sambut dengan senyuman.
Yuk, Atur Uangmu.
Berapa pun pendapatanmu, tak akan pernah cukup bila tak cakap dalam mengatur keuangan.
Perjalanan hidup mengajarkan saya tentang banyak hal. Begitu pun dalam mengatur keuangan. Banyak terasa kurang, sedikit bisa saja dicukupkan. Intinya pengendalian diri. ๐ Tampaknya klise, tapi memang seperti itulah yang saya rasakan selama ini.
Beberapa cara pun saya lakukan demi menyambut masa depan. Mulai dari yang konservatif hingga yang modern. Mulai dari menabung di celengan hingga investasi di ranah saham. Namun, tak semua jenis investasi saya libas tanpa pikir ulang. Semua perlu perhitungan nan matang.
Beberapa hal yang menjadi perhatian saya sebelum memutuskan untuk berinvestasi, adalah :
1. Niat.
Selalu yang pertama dan utama adalah niat. Niat yang baik akan berakhir dengan baik. Niat yang sungguh-sungguh akan menuntun pada ketuntasan. Niat yang setengah-setengah akan membawa pada kekacauan.
2. Tujuan.
Apakah tujuan yang ingin dicapai saat memutuskan untuk berinvestasi? Apakah untuk jangka pendek? Jangka menengah? Atau jangka panjang? Karena tujuan inilah yang akan menentukan langkah-langkah investasi yang cocok bagi kebutuhan kita.
3. Kondisi Keuangan.
Perhatikan seperti apa kondisi keuangan kita secara keseluruhan. Seperti pendapatan dan pengeluaran tiap bulannya, hutang piutang dan aset-aset yang dimiliki. Dari sini kita akan mengetahui kekuatan modal yang kita punya.
4. Jenis investasi.
Ada begitu banyak bentuk investasi. Seperti obligasi, saham, reksadana, deposito bank, tabungan, properti, emas, barang-barang koleksi atau mata uang asing. Namun pilihlah investasi yang sesuai dengan kekuatan modal.
Beragam Cara Mengatur Keuangan.
Mengatur keuangan itu tidak hanya terfokus pada satu produk finansial saja. Carilah beberapa yang aman dan juga menguntungkan.
Apakah di rumah mu terdapat sebuah celengan?
Saya ada. Bahkan, sejak dulu saya sudah akrab dengan banyak rupa celengan. Mulai dari celengan berbahan bambu hingga tanah liat sudah pernah saya coba. Celengan menjadi salah satu cara saya dalam menyimpan uang. Tapi, cara ini kurang efektif bagi saya. Karena isinya akan terkuras habis sebelum celengan sempat terisi penuh.
Apakah kamu pernah tergabung dalam sebuah arisan?
Saya sering. salah satu alasan saya mengikuti arisan adalah untuk menyimpan uang. Tapi, pada kenyataanya tak ada uang yang berhasil tersimpan. Nasib arisan-arisan yang saya ikuti serupa dengan celengan-celengan yang saya miliki. Yup, tiap kali arisan saya dapat, uang yang saya terima akan berlalu dengan cepat. Arisan tak cukup produktif bila digunakan untuk mengolah keuangan.
Lalu cara apakah yang cukup efektif dalam mengatur keuangan?
Tiga produk finansial di bawah ini sudah saya coba dan rasakan manfaatnya. Yaitu :
1. Logam Mulia.
Banyak orang yang meilirik untuk berinvestasi di sini. Ada tiga alasan kenapa logam mulia menjadi pilihan saya, yaitu: Pertama, harga emas yang cendrung naik. Kedua, kemudahan dalam mencairkan emas ke dalam bentuk rupiah. Ketiga, pilihan berat yang cukup beragam. Tak bisa beli yang 1000 gr, beli saja dulu yang 5 gr. Tapi setelah dibeli jangan pula lekas di jual. Karena masa depan mu masih panjang di depan.
2. Tabungan.
Tabungan jelas lebih aman dan menguntungkan tinimbang celengan-celengan milik saya. Tabungan masa depan tentu saja tak boleh diganggu gugat. Maka sebaiknya buatlah dua jenis tabungan. Yaitu tabungan jangka panjang yang ditujukan untuk masa depan. Dan tabungan jangka pendek yang dapat digunakan saat kondisi-kondisi darurat.
3. Asuransi.
Letak kesamaan antara arisan dan asuransi adalah adanya dana yang disetorkan secara berkala. Namun, asuransi jauh lebih efektif bila dibandingkan arisan. Itu sangat jelas! Tak hanya perlindungan terhadap aset saja yang kita dapat dari asuransi. Beberapa produk asuransi pun menawarkan kesempatan untuk berinvestasi. Betapa pentingnya peran asuransi terhadap masa depan. Namun, karena banyaknya perusahaan asuransi yang ada saat ini, kerap membuat kita bingung untuk memilih. Tapi untuk yang satu ini patut kamu pertimbangkan yaitu Sinarmas MSIG Life.
Sinarmas MSIG Life
Sinarmas MSIG Life adalah anak perusahaan dari PT Sinar Mas Multiartha TBK รขโฌโ. Sinarmas MSIG Life dinobatkan oleh Infobank sebagai Digital Brand of the Year 2015 Terbaik Ke-3 untuk kategori Asuransi Jiwa pada bulan Maret 2015. Akhir tahun 2015, Sinarmas MSIG Life tercatat sebagai 10 besar perusahaan dengan aset terbesar di industri asuransi jiwa, yaitu senilai Rp 15,65 triliun.
Rekam jejak sebuah perusahaan asuransi menjadi salah satu pertimbangan saya saat memutuskan membuat polis. Track Record Sinarmas MSIG Life dalam bidang asuransi tak perlu diragukan lagi. Ada tiga jenis produk yang ditawarkan oleh Sinarmas MSIG Life. Produk Individu, Produk Bank, dan Produk Kumpulan. Pada tiap-tiap produk tersebut terbagi lagi ke dalam beberapa jenis asuransi. Namun, saya tak akan membahas semua. Saya hanya akan membahas yang sesuai dengan kebutuhan saya untuk masa depan.
SMiLe Medical Syariah, produk asuransi berbasis syariah ini yang menarik perhatian saya. Saya bisa memiliki perlindungan kesehatan yang aman secara agama. Ini yang terpenting bagi saya. Untuk bisa menikmati SMiLe Medical Syariah, perhatikan ketentuan berikut :
1. Masa asuransi: 1 tahun dengan perpanjangan pertahun hingga usia 75 tahun.
2. Pemegang polis: usia 17-90 tahun.
3. Peserta utama: usia 15 hari โ 60 tahun dan sampai usia 74 tahun untuk perpanjangan.
4. Peserta utama dapat berbeda dengan pemegang polis
5. Besarnya Ujroh adalah maksimum 45% dari kontribusi
6. Peserta tambahan:
Keluarga inti selain anak: Usia 17-60 tahun atau usia 74 tahun.
Untuk perpanjangan
Anak:
Usia 15 hari โ 19 tahun atau usia 24 tahun jika masih pelajar, belum menikah, dan tinggal bersama orangtua.
Bila berkaca pada kisah saya di awal tulisan ini. Betapa pentingnya memiliki jaminan asuransi. Kita tak perlu lagi pusing memikirkan pembayaran biaya inap di rumah sakit. Tak perlu lagi mencari pinjaman agar mendapat pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Dan yang terpenting adalah kita tak perlu lagi menunggu pemberian.Karena asuransi meringankan urusan keuangan. Dengan asuransi masa depan menjadi lebih cemerlang.
Lalu, bagaimana dengan kamu? Apakah sudah memiliki asuransi?
Terpikir buat investasi di Logam Mulia. Tapi belum terwujud juga. Punyanya tabungan aja. Itu pun jika menyentuh angka tertentu dibelikan hal lain. Wah, perlu perencanaan keuangan juga saya ini ya.
Tabungan buat dua biar aman mba, satu tabungan buat kondisi darurat, yang lainnya ya buat masa depan. biar aman. harus dipaitin di awal memang. saya juga masih belajar soal mengatur keuangan ini. ๐
Makasih banget informasinya Mbak. Memang peting sekali inves, milih yg sesuai dg kemampuan ya ๐
Salam kenal ๐
iy bener, pilih sesuai dengan kemampuan.
salam kenal juga. ๐
Asuransi untuk anak2 udah sipersiapkan. Tapi asuransi untuk diri sendiri nih yang blm
satu pikiran kita mbak, dahulukan anak2, kita belakangan. tapi jangan sampai tidak. semoga asuransi dirinya segera terwujud ya mbak. ๐
Saya pun punya 2 rekening. Tiap duit yg masuk, saya bagi dua. Satu ke rekening “lalu lintas” yg digunakan untuk kebutuhan, satu lagi ke tabungan yg ga boleh di-colek2 kecuali nanti kalau ada darurat Asuransi masih pilih2, jadi senang bisa baca info ttg Sinarmas ini Good luck, mba
sama kita mb. memang mesti seperti itu. agar “lalu lintas” dapat terkendali.
senang bisa berbagi, tapi Sinarmas MSIG Life ini memang patut dicoba. ๐
Yes mbak.. setuju.. ,
Antony Robin kan juga selalu bilang, “jangan pernah taruh telur dalam satu keranjang.”. hihihi
Sudah punya jalur income pekerjaan kita, ndak ada salahnya nengok sumber penghasilan lainnya, salah satu contohnya adalah asuransi.., wenak toh..
sekalian nabung
sekalian proteksi jangka panjang
sekalian investasi..
Artkelnya keren mbak..
Salam Kenal dan sukses Selalu..
sip. salam kenal juga.
sukses juga untuk kamu ya.