“Rajinlah menulis, tulislah apa saja yang ingin kamu tulis, hanya satu yang perlu digaris bawahi, balutlah tulisanmu dengan aura-aura nan positip”. Begitulah pesan dari rekan-rekan bisnis saya dahulu. Jika hanya itu syarat yang diajukan, tak jadi masalah. Saya hanya perlu menulis. Blog saya yang akan menyiarkan ajakan-ajakan berbisnis di tiap tulisan saya.

Begini Awalnya…

19 November 2013 adalah langkah awal saya mengenal dunia perbloggingan. Perjalanan ini bermula dari keinginan saya memiliki sebuah bisnis yang dapat diakses dari rumah dengan pangsa pasar nan luas. Perkembangan internet menjadi pintu masuk saya untuk mengabulkan harapan. Karena pada saat itu, menulis salah satu jurus jitu agar bisnis saya berkembang pesat. Maka mulailah saya menulis. Tulisan akan saya posting di blog gratisan milik saya. Lalu biarkan blog bekerja. Hanya itu, pikir saya. Hm, betapa mudahnya.

Kian kemari, pengetahuan ngeblog pun kian bertambah. Tapi sayang, kemajuan bisnis yang saya jalani tak juga berubah, kondisinya masih sama seperti di awal saat saya memulainya. Meski bisnis tak berkembang, namun menulis menjadi kegemaran. Seiring waktu saya pun mulai melirik keriuhan blogger-blogger Indonesia. Dari mereka saya belajar banyak hal. Tentang atribut-atribut yang biasa disematkan pada sebuah blog. Tentang artikel yang mampu nangkring di page one mesin pencari. Atau tentang memonetisasi blog yang kita punya, pada titik ini, ngeblog kian terasa menggoda.

Bisnis memang sudah tak saya jalankan lagi, namun rupiah masih bisa saya datangkan dengan cara yang berbeda. Yaitu dengan mengikuti aneka lomba menulis. Melalui lomba saya mencoba menggapai asa. Usaha saya tak sia-sia, saya mendapat juara ke 3 di sebuah lomba. Memang bukan berupa lembaran rupiah yang saya terima, tapi gadget senilai 3 juta pada jamannya sudah cukup menghibur saya.

Menjaring Dolar Melalui Blog

Motivasi awal yang mendasari kegiatan ngeblog saya tentu saja rupiah. Ternyata tak hanya rupiah saja yang bisa didapat dari blog. Dolar pun akan mendekat jika blog cukup pamor di mata Google. Akun google adsense yang saya miliki dapat digunakan untuk menjaring dolar melalui iklan yang terpasang pada blog. Untuk itu saya perlu memperhatikan beberapa parameter agar kualitas blog saya diakui oleh mesin pencari. Seperti PR, DA, PA, alexa dan lain sebagainya. Tapi, apa lacur, mutu blog gratisan saya tak masuk kriteria “famous” bagi mesin pencari.

Saya memerlukan satu langkah revolusioner agar harapan menjadi nyata. Yup, bila dolar menjadi salah satu target dari aktivitas ngeblog, maka saya harus segera memiliki blog yang menggunakan Top Level Domain (TLD). Kenapa begitu? Karena dolar didapat salah satunya melalui akun adsense. Sedangakan akun adsense saya tak bekerja optimal bila diterapkan pada blog gratisan yang saya punya.

---

Ada tiga pertimbangan yang patut dipikirkan secara matang agar perubahan url blog tak berakhir dengan penyesalan, yaitu :

---

Pertama, ekstensi domain.

Ada begitu banyak ekstensi domain yang ditawarkan. Tapi, hanya satu yang terpikirkan oleh saya saat memutuskan akan beralih ke TLD, yaitu ekstensi domain dotcom (.com). Tak ada yang lain. Kenapa? Berikut alasan saya menggunakan dotcom.

1. Dotcom adalah TLD yang ramah terhadap mesin pencari.

Tiap kali saya mencari sebuah kata kunci pada mesin pencari, dotcom cenderung berada di halaman pertama dan peringkat teratas. Mampu tembus di halaman pertama Google adalah impian banyak blogger, termasuk saya. Sejak menggunakan dotcom, beberapa postingan yang ada di blog ini berhasil menempati halaman pertama Google. Salah satunya bisa kamu cek di mesin pencari dengan kata kunci slime adalah, kamu akan menemukan elnonita.com pada halaman pertama Google.

Kesuksesan kecil yang saya dapat berdampak besar terhadap kinerja blog saya dalam menjaring dolar. Begitu pun dengan Google Analytics blog saya. Lalu lintas pemirsa www.elnonita.com meningkat karena satu postingan berhasil nangkring di halaman pertama mesin pencari. Itu baru satu artikel yang tembus page one-nya Google. Bagaimana jika ada 10 postingan yang terindeks? Atau bahkan 100? Wah wah, bersama dotcom ribuan pengunjung tiap harinya itu BISA MENJADI NYATA ya. Dengan catatan, blog tetap harus diupdate loh, minimal satu artikel tiap minggu, lebih dari itu lebih baik. Setelahnya kita pun akan panen dolar dech. 🙂

Lalu bagaimana bila dotcom tidak menyediakan nama domain yang kita harapkan?

Maka beralih ke dotnet (.net) adalah pilihah tepat. Karena dotnet menjadi ekstensi teropuler kedua di internet terlepas dari Country Code Top Level Domain (ccTLD). Dotcom dan dotnet adalah dua ekstensi domain yang paling ramah terhadap SEO. Ini yang dibutuhkan blogger-blogger seperti saya.

2. Peluang mengikuti berbagai lomba lebih terbuka lebar.

Seperti lomba yang tengah saya ikuti saat ini. Blog competition #dotcomforblogging ini hanya ditujukan kepada blogger yang menggunakan domain dotcom atau dotnet saja. Selain itu, hilang kesempatan memenangkan lomba dengan hadiah-hadiah nan menggiurkan.

Bagaimana dengan peluang menang? Apakah juga terbuka lebar?

Bila lomba yang diikuti ada hubungannya dengan SEO, peluang untuk menang tentu lebih besar. Tapi sebagai gambaran, blog ini memang lebih sering memperolah apresiasi setelah menggunakan TDL tinimbang blog gratisan saya dulu. Prestasi terbesar yang berhasil saya raih yaitu saat memenangkan lomba yang diadakan oleh sebuah lembaga keuangan.

3. Sudah akrab di telinga banyak orang.

Jauh sebelum saya bergabung meramaikan keriuhan dunia blogging, ekstensi domain dotcom sudah lama terdengar. Bagi awam, bila kita menyinggung soal internet, maka yang terpatri di otak mereka adalah www.namadomain.com. Hal ini memudahkan saya saat memperkenalkan blog saya ke khalayak.

4. Murah dan mudah memperolehnya.

Ini yang paling penting, murah. Coba dech kamu cek harga yang disematkan untuk dotcom dan dotnet ini di DotComForMe . Tak lebih dari 100.000 IDR per tahun dotcom sudah dapat kamu sandingkan dengan nama domainmu. Murah bukan? Tak hanya murah saja, dotcom dan dotnet dapat dibeli dengan mudah melalui DotComForMe . Berikut panduan cara mendapatkan ekstensi domain dotcom di www.dotcomforme.com.

Kedua, nama domain.

Gunakan nama yang gampang dalam pengucapannya, singkat dan mudah diingat. Semakin singkat, semakin baik, karena akan semakin mudah diingat.

Ketiga, Hosting.

Hosting sesuaikan dengan kebutuhan blogmu. Tapi, 500 MB sudah lebih dari cukup untuk seorang blogger. Kabar baiknya ada harga special untuk para blogger persembahan dari www.dotcomforme.com, yaitu cukup dengan mengeluarkan 100.000 IDR saja kamu sudah dapat memiliki sebuah domain berbayar dan hosting gratis sebesar 500 MB. WOW. Peluang bagus buat kamu yang ingin menyulap kinerja blogmu menjadi lebih baik.

Dotcom Membawa Perubahan

Dotcom memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan blog saya. Biasanya saya akan pesimis bila mendapati seruan kerja sama sebuah brand pada komunitas-komunitas blogger yang saya ikuti. Berganti rupa menjadi TLD menumbuhkan rasa optimisme pada diri saya.

Kini, satu tahun sudah perjalanan ngeblog saya bersama dotcom. Akhirnya saya sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa sesungguhnya substansi sebuah blog tidak teletak pada seberapa besar rupiah atau dolar dapat dihasilkan. Namun lebih kepada seberapa banyak manfaat positip yang dapat diberikan oleh sebuah blog kepada pengunjungnya.

Dan dengan dotcom eksistensi seorang blogger pun kian diakui.

Tabik!

Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition #Dotcomforme