Uncategorized

Sambut Hari Gizi, SunCo Hadirkan Simposium “Makanan Rumahan, The Silent Killer”

Seorang ibu tentu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Begitu pun dengan saya. Satu yang menjadi concern saya adalah perihal makanan. Bahkan, beberapa makanan masuk dalam daftar hitam keluarga kecil saya. Kenapa? Karena saya ngeri dengan dampak yang ditimbulkan dari makanan-makanan tersebut.

Tapi, menerapkan sebuah peraturan dalam keluarga saya itu tak mudah jika tidak diikuti dengan wawasan nan mumpuni. Anak-anak selalu siap beradu argumen dengan ibu bapaknya. Apalagi jika itu menyangkut kegemaran mereka. Meski selalu ada taktik jitu untuk mengalahkan mereka. Tapi saya rasa, saya perlu membekali ilmu ditiap seruan-seruan saya.

***

allnarasumber
Simposium “Makanan Rumahan, The Silent Killer”

Rabu, 25 Januari 2017, bertempat di Ballroom Cheers Residental RSPP, Jakarta, saya kembali menghadiri sebuah acara yang menarik dan informatif. Adalah Simposium “Makanan Rumahan, The Silent Killer” yang mengisi hari saya penuh ilmu. Membuka cakrawala saya mengenai makanan yang baik untuk keluarga. Simposium ini diadakan dalam rangka memperingati hari gizi yang disponsori oleh minyak goreng SunCo.

Cristian Sugiono
Si ganteng Cristian Sugiono yang bikin gagal fokus. 😀

Banyak ibu yang berkata seperti ini, “Makan makanan rumahan itu lebih sehat tinimbang beli”. Hm, apakah pernyataan mereka salah? Saya rasa tidak. Karena saya sendiri pun berpikir seperti itu.

Tapi, sungguhkah masakan rumahan yang disediakan sudah benar-benar sehat? Yakin anggota keluarga terjamin kesehatannya jika makanan rumahan yang disuguhkan?

Saya tak cukup berkompeten menjawab kalimat-kalimat tanya di atas. Namun para ahli yang hadir pada simposium “Makanan Rumahan, The Silent Killer” yang lalu memiliki jawaban-jawaban nan valid untuk kamu. Pada kesempatan kali ini, saya akan kabarkan kepadamu mengenai penjelasan apa saja yang mereka berikan pada simposium tempo lalu.

Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MPHM

Dr. Entoz
Dr . Entoz Zainal, DCN, SP,MPHM. Maafkan saya dok dengan foto ini, mata kamera saya suka kurang fokus kalo ada yang bening-bening Sunco. Sepertinya saya musti ganti kamera nich dok.

Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MPHM memberikan uraian ilmiahnya mengenai peran makanan terhadap tubuh kita. Dan pengaruh makanan atas perkembangan otak pada manusia.

Otak manusia akan tumbuh dan berkembang secara optimal jika makanan yang dikonsumsi kaya akan gizi. Ada dua jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, yaitu :

  1. Zat gizi makro berupa energi, protein dan lemak. Keberadaan zat gizi makro terhadap perkembangan otak mempengaruhi struktur otak (khususnya pada sel-sel otak dan sel-sel pendukung), kimia otak dan fisiologi otak.

    Lemak tak selamanya bersifat jahat. Lemak juga memiliki fungsi yang penting pada tubuh manusia. Yaitu sebagai media yang digunakan dalam penyebaran vitamin ADEK ke seluruh tubuh

  2. Zat gizi mikro yang dapat ditemukan pada vitamin dan mineral.

Pertumbuhan terbesar otak pada manusia terjadi pada rentang usia anak 0 s/d 5 tahun. Berat otak usia anak 5 th adalah 90 % dari otak manusia dewasa (1,4 kg). Karenanya sangat disarankan memberikan asupan terbaik pada anak saat mereka berada diusia 0 s/d 5 tahun ini.

Theresia Irawati, SKM, M.Kes.

ibu theresia
Ibu Theresia Irawati, SKM, M.Kes.

Sebanyak 26,2% penduduk Indonesia mengkonsumsi garam berlebih, naik dari tahun 2009 yakni 24,5% dan lemak berlebih 40,7% naik dari tahun 2009 yakni 12,8%. -Riset Kesehatan Dasat Tahun 2013-

Ibu Theresia Irawati, SKM, M.Kes. selaku Kasi Kemitraan Subdit Advokasi dan Kemitraan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan tentang batasan konsumsi gula, garam dan lemak pada manusia. Berdasarkan Permenkes No.30 Tahun 2013 berikut batasan GGL yang dianjurkan :

  • Gula : per orang per hari yaitu sebanyak 50 gr (4 sendok makan).
  • Garam : 2000 mgr natrium/sodium atau 5 gr garam (1 sendok teh).
  • Lemak : 67 gr (5 sendok makan minyak).

Untuk mencapai kehidupan masyarakat yang sehat, pemerintah pun telah mencanangkan kegiatan pendukung yang diberi nama GERMAS (gerakan masyarkat sehat). Berikut bentuk dari kegiatan gerakan masyartakat hidup sehat (germas).

  1. Melakukan aktivitas fisik.
  2. Mengkonsumsi sayur dan buah serta perhatikan asupan kadar GGL (garam, gula, garam).
  3. Tidak merokok.
  4. Tidak mengkonsumsi alkohol.
  5. Memeriksa kesehatan secara rutin dengan mengecek tekanan darah, kadar gula darah,  dan kolesterol tiap 6 bulan sekali.
  6. Membersihkan lingkungan.
  7. Menggunakan jamban.

Ibu Tirta Prawita Sari

ibu tirta prawita sari
Ibu Tirta Prawita Sari. Duch bu,cowok yang di sebelah ibu, bengong gitu aja masih keliatan cakepnya. 😉

Ada dua jenis lemak yang patut dibatasi dalam penggunaannya yaitu lemak jenuh dan lemak trans. Sedangkan untuk lemak tidak jenuh masih aman untuk dikonsumsi bahkan kehadirannya dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Untuk lebih jelasnya mari perhatikan pengertian dari ketiga jenis lemak tersebut.

  • Lemak tidak jenuh adalah jenis lemak yang memiliki satu rantai ganda atau lebih. Bersifat protektif terhadap penyakit jantung. Lemak tidak jenuh akan tetap berbentuk cair (liquid) bila berada dalam suhu ruang dan tidak stabil pada pemanasan. Contoh : minyak zaitun, minyak ikan.
  • Lemak jenuh adalah lemak yang tidak memiliki ikatan ganda karena seluruhnya telah terikat dengan atom hidrogen. Bila berada dalam suhu ruang akan membeku (solid) dan stabil terhadap pemanasan. Contoh : minyak kelapa/kelapa sawit.
  • Lemak trans merupakan lemak tak jenuh yang telah mengalami proses hingga sebagian berubah menjadi jenuh. Merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Menurut Ibu Tirta Prawita Sari yang patut dikhawatirkan adalah penggunaan lemak trans dalam keseharian. Kurangnya pengetahuan tentang lemak trans ini menjadi pemicu hadirnya The Silent Killer dalam rumah kita. Untuk menghidari bahaya dari lemak trans ini, lakukan beberapa cara di bawah ini :

  1. Kurangi konsumsi makanan yang telah diproses.
  2. Pilih butter daripada margarin.
  3. Pilih olive oil atau minyak kelapa daripada minyak sayur.
  4. Untuk menggoreng lebih baik memilih minyak kelapa/kelapa sawit daripada minyak lainnya.
  5. Baca label pada makanan. Cermati tulisan partially hydrogenated vegetable oil atau hydrigenated oils yang terdapat pada makanan. Kalimat tersebut menunjukkan bila makanan mengandung lemak trans.

Mulina Wijaya

Mulina Wijaya
Ibu Mulina Wijaya

Agar terhindar dari penyakit berbahaya, pastikan jangan gunakan minyak secara berulang-ulang. Jika minyak sudah berubah warna akibat sisa makanan, sebaiknya ganti dengan minyak yang baru. Selain itu, hindari penggunaan suhu terlalu panas saat memasak, karena dapat membentuk radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng, ujar Mulina Wijaya, Deputy Maketing Manager SunCo.

Kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas dan penyakit degeneratif, seperti kanker, penumpukan lemak di hati, atau pun jantung koroner. Maka pilihlah minyak goreng yang baik. Untuk dapat memiliki minyak goreng yang baik ini, perhatikan ciri-ciri di bawah ini.

  • Dikit nempel pada makanan.
  • Bening.
  • Tidak mudah beku.
  • Nampak lebih encer.
  • Tidak serik di tenggorokan.

Untuk dapat membuktikan apakah minyak goreng itu baik atau tidak dengan melakukan tes organoleptic. Yaitu dengan menelan satu sendok makan minyak goreng. Jika minyak terasa seperti air, itu merupakan tanda bila minyak tersebut adalah minyak goreng yang baik untuk dikonsumsi.

***

Kini, saya kian paham tentang makanan rumahan yang baik, sehat serta aman dikonsumsi. Saya tak ragu lagi menggunakan minyak goreng yang baik agar makanan rumahan tidak berubah peran menjadi “The Silent Killer”. Yaitu minyak goreng yang mampu #DikitNempel pada makanan.

Kini, sudah seharusnya kita hadirkan #MinyakGorengBaik di rumah. SunCo memiliki semua kriteria #MinyakGorengBaik ini. Karena Sunco Minyak Goreng Baik Dikit Nempel Di Makanan. Untuk lebih jelasnya silakan kunjungi.

Website Sunco : www.minyakgorengsunco.com dan www.resepsehat.com
Fanpage Sunco : https://www.facebook.com/SunCoIndonesia/

14 Comments

    1. iya. minyak goreng baik. dengan cara masak yang baik (api tak perlu besar). dan niat yang baik. insyaAllah masakan akan menjadi baik untuk tubuh. 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *